Pemrograman berorientasi objek merupakan pemograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Contoh:
Objek sebenarnya mencerminkan pola kerja manusia dalam kehidupan kerja sehari-hari. Sebuah objek dapat diibaratkan sebagai departemen di dalam sebuah perusahaan bisnis.
Contoh departemen: - Penjualan - Akuntan - Personalia
Pembagian departemen dalam perusahaan merupakan upaya untuk memudahkan pengoperasian perusahaan. Sebagai gambaran, jika kita seorang manajer penjualan di Kantor Pusat ingin mengetahui data personalia salesmen di suatu kantor cabang, apa yang ita lakukan? Langkah yang kita tempuh pasti tidak datang secara langsung ke ruang personalia dan mencari data pada berkas-berkas yang ada pada departemen personalia sesuai yang kita butuhkan. Masalah bagaimana dan siapa yang mencarikan laporan yang diperlukan bukanlah menjadi urusan kita. Analogi dengan hal ini, kalau seseorang bermaksud menggunakan obyek, ia cukup mengirim suatu pesan ke obyek dan obyek itu sendiri yang akan menanganinya
Bisa dibayangkan, betapa repotnya kita kalau sebagai manejer penjualan harus mencari sendiri berkas-berkas yang ada pada departemen personalia. Barangkali anda malah bakal mengobrak-abrik berkas-berkas yang sudah tersusun rapi. Kejadian semacam inilah yang dihindari pada konsep pemrogaman berorientasi obyek.
Konsep Dasar Object-Oriented Meliputi :
- I s I d e n tic al (because Object has own unique ID) object tersebut mempunyai identitas tersendiri dapat dibedakan dengan yang lain.
- H a s B e h a vio r (because Object has Method) object itu mempunyai prilaku atau sifat-sifat yang khusus.
- H a s S t a t e (because Object has instance parameter) object mempunyai ukuran yang baku
Singa merupakan obyek dari binatang buas, Manusia merupakan obyek dari makhluk hidup ciptaan Allah SWT, keyboard merupakan objek dari perangkat keras komputer, mobil merupakan objek dari alat transportasi. Setiap objek mempunyai sifat yang melekat pada identitasnya, sehingga dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik
Penjelasan:
Objek didunia nyata sangatlah sederhana, tetapi dalam pemrograman mempunyai penanganan yang unik dan tidak sederhana di dunia nyata. Penanganannya bisa saja dinyatakan dengan beberapa cara, seperti alamat, indeks, dari array atau nilai unik dari atribut. Referensi objek seragam dan independen dari sisi objek, memperbolehkan campuran kumpulan dari objek yang dibuat, seperti file dalam direktori yang berisi file dan subdirektori.
Klasifikasi:
Klasifikasi berarti suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan prilaku(operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup yang disebut kelas. Sesuai dengan contoh di atas maka hewan buas, makhluk hidup, komputer, dan alat transportasi adalah contoh dari kelas.
Kelas menunjukkan abstraksi yang menjelaskan sifat penting pada suatu aplikasi dan mengabaikan yang lain. Setiap kelas menunjukkan suatu kumpulan infinite yang mungkin dari objek. Suatu obyek dapat dikatakan sebagai instans dari kelas. Setiap instans dari kelas mempunyai nilai individu untuk setiap nama atribut dan operasi, tetapi memiliki bersama atribut dan operasi dengan instans lain dalam kelas.
Penjelasan:
Dalam dunia nyata, suatu operasi adalah suatu abstrak dari analogi prilaku terhadap obyek-obyek yang berbeda. Setiap objek mengetahui bagaimana melakukan operasinya. Dalam bahasa pemrograman berorientasi objek, secara otomatis bahasa akan memilih metode yang tepat untuk menjalankan operasinya berdasarkan nama dimana dilakukan operasi terhadapnya. Pengguna dari operasi tidak perlu khawatir berapa banyak metoda yang terdapat dalam implementasi. Kelas baru dapat ditambahkan tanpa mengubah code yang sudah ada, melengkapi metoda adalah melengkapi operasi yang dapat dilakukan terhadap kelas baru.
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur. Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri. Object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ”modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar